Selasa, 03 Juli 2012

SURAT


  PENGERTIAN SURAT
 Surat adalah alat komunikasi yang dibuat secara tertulis untuk menyampaikanberita/informasi dari seseorang/lembaga/instansi kepada seseorang/lembaga/instansi denganmengikuti aturan dan bentuk tertentu.Untuk dapat membuat surat yang baik, Anda harus memenuhi
kriteria
di bawah ini,yaitu:

Bahasa yang digunakan sesuai dengan etika, estetika, dan logika

Menarik, padat, dan jelas.

Bahasa yang digunakan dapat mewakili isi dan tujuan surat.Selain memiliki kriteria, surat juga memiliki
fungsi
, yaitu:

Duta penulis/organisasi, untuk berhadapan dengan teman bicara sehingga isi suratmenggambarkan citra penulis.

Dokumen tertulis, yaitu untuk bukti nyata hitam di atas putih.

Pedoman kerja, untuk membuat keputusan/kebijakan berikutnya.

Alat pengingat, yaitu dapat diarsipkan dan dilihat jika diperlukan.

Bukti historis/sejarah, yaitu menggambarkan perkembangan sebuah instansi/lembaga.

FORMAT SURAT
Bentuk penulisan surat atau format surat yang lazim dipergunakan ada 5 bentuk, yaitu :1. Bentuk lurus penuh
(full block style)
 2. Bentuk lurus
(black style)
 3. Bentuk setengah lurus
(semi block style)
 4. Bentuk lekuk 
(indented style)
5. Bentuk paragraf menggantung
(hanging paragraph)

JENIS-JENIS SURAT

1. Menurut kepentingan dan pengirimnya, surat dapat dikelompokkansebagai berikut :A. SURAT PRIBADIYaitu surat yang dikirimkan seseoarang kepada orang lain atau suatu oarganisasi/instansi.surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentinganpribadi

Ciri-ciri surat pribadi seperti berikut.
(1) Tidak menggunakan kop surat/kepala surat
(2) Tidak menggunakan nomor surat
(3) Salam pembuka dan penutup surat bervariasi(4) Penggunaan bahasa bebas, sesuai dengan keinginan si penulis surat.Yang termasuk surat pribadi adalah :
a. Surat keluarga

b. Surat lamaran pekerjaan.
Untuk membuat surat lamaran pekerjaan perlu memperhatikantahap-tahapnya yaitu :1. Sumber informasi2. Pedoman penulisan3. Lampiran yang diminta4. Proses pengajuan surat lamaran.Pada bagian tanda tangan surat lamaran seringkali suatu kantor khususnya kantor pemerintahmenghendaki perlunya dibubuhi materai.Isi surat lamaran terdiri dari :a. Tempat dan tanggal suratb. Alamat suratc. Perihald. Salam pembukae. Kalimat pembukaf. Data pribadig. Data lampiranh. Kalimat penutupi. Kata penutup j. Tanda tangan dan nama jelask. Materai jika dimintaBiasanya pelamar melengkapi surat lamarannya dengan melampirkan :1. Daftar Riwayat Hidup2. Foto Copy Ijasah3. Foto Copy KTP dan4. Pas foto
c. Surat perijinan
 
B. SURAT RESMI
Adalah surat yang disampaikan oleh suatu instansi/lembaga kepada seseorang ataulembaga/instansi lainnya.Surat resmi (surat dinas) terbagi atas beberapa bagian, yaitu:1. Surat dinas pemerintah, yaitu surat resmi yang digunakan instansi pemerintah untuk kepentingan adminiustrasi pemerintahan.2. Surta niaga, yaitu surat resmi yang dipergunakan oleh perusahaan atau badan usaha.3. Surta sosial, yaitu surat resmi yanng dipergunakan oleh organisasi kemasyarakatan yangbersifat nirlaba ( nonprofit).Bagian-bagian surat resmi:1. Kepala/kop surat, terdiri dari- Nama instansi/lembaga, ditulis dengan huruf kapital/huruf besar- Alamat instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil- Logo instansi/lembaga2. Nomor surat, yakni urutan surat yang dikirimkan3. Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan selain surat4. Hal, berupa garis besar isi surat5. Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)6. Alamat yang dituju (jangan gunakan kata kepada)7. Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma)8. Isi surat(-Uraian isi berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali penulisan berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD) haruslahmenyesuaikan).9. Penutup surat10. Penutup surat, berisi- salam penutup- jabatan- tanda tangan- nama (biasanya disertai nomor induk pegawai atau NIP)11. tembusan surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatukegiatan.
 
C. MEMO
Alat komunikasi bertulis di dalam jabatan sendiri untuk berhubung secara rasmi.2. Menurut isinya, surat dapat dikelompokkan sebagai berikut :a. Surat pemberitahuanb. Surat keputusan.c. Surat perintah.d. Surat permintaane. Surat panggilanf. Surat peringatang. Suirat perjanjianh. Surat laporani. Surat pengantar j. Surat penawarank. Surat pemesananl. Surat undangan danm. Surat lamaran pekerjaan.3. Menurut sifatnya surat dapat diklasifikasikan sebagai berikkut :a. surat biasa, artinya, isi surat dapat diketahui oleh oranng lain selain yangn dituju.b. surat konfidensial ( terbatas), maksudnya, isi surat hanya boleh diketahui oleh kalangantertentu yang terkait saja.c. surat rahasia, yaitu surat yang isinya hanya boleh diketahui orang yang dituju saja.4. Berdaraskan banyaknya sasaran, surat dapat dikelompokkan menjadi surta biasa, suratedaran, dan surat pengumuman.5. Berdasarkan tingkat kepentingan penyelesainnya, surat terbagi atas surat biasa, surat kilat,dan surat kilat khusus.6. Berdasarkan wujudnya, surat terbagi atas surat bersampul, kartu pos, warkatpos, telegram,teleks atau faksimile, serta memo dan nota.7. Berdasarkan ruang lingkupo sasarannya, surat terbagi atas surat intern dan surat ekstern.

CONTOH SURAT

1.      Surat Niaga
PT Penerbit Guna Ilmu
Jalan Raya Pendidikan Blok D Makassar, Sulawesi Selatan
Nomor : 543-2/BD-D/VII/10 Manado, 27 November 2010
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Permintaan
Kepada Yth. Kepala Bagian Penjualan
CV Cyber Komputindo Kompleks
Manado Electronik Centre Blok E Lt. 2 No. 13
Kami beritahukan dengan hormat bahwa kami akan membuka kantor cabang baru di Jalan Raya Pendidikan Blok D Makassar, Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, kami membutuhkan; 1) 10 unit computer; 2) 2 unit printer ; 3) 1 unit scanner, sesuai yang Saudara tawarkan pada iklan harian Merdeka, tgl. 11 November 2010.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kepada Saudara untuk mengkirim brosur, daftar harga, dan buku petunjuk teknisnya. Selain itu, mohon penjelaskan tentang: 1) syarat pembayaran, 2) syarat penyerahan barang, dan 3) potongan harga.
Kami tunggu balasan Saudara selekasnya. Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami menyampaikan terima kasih.
Hormat saya,
Kepala Bagian Pembelian
2.      Surat Pribadi

Assalamualaikum Wr.Wb.
Halo,apa kabar,baik baik saja kan? Aku dan keluargaku dalam keadaan sehat walafiat.
Mudah mudahan kabarmu juga seperti itu.Apa di Bandung hujan terus sepanjang hari? Di Jakarta hamper setiap hari hujan lo

Din, bulan depan kan udah mulai libur sekolah, apa kamu punya rencana liburan ke luar kota? Kalau tidak aku ingin berkunjung ke rumahmu.Aku ingin melihat indahnya keindahan kota Bandung dan berlibur bersamamu

Sekian dulu surat dariku kapan kapan kita sambung lagi.Kutunggu balasan suratmu.

Wassalamualaikum Wr.Wb.


Sahabatmu,
3.      Surat Dinas

Kamis, 31 Mei 2012

PENGERTIAN LAPORAN


*Pengertian laporan :
=> Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan suatu sistem delegation of authority dan pertanggungjawaban akan terlaksana secara effektif dan efisien dalam organisasi.
   
Pengertian laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan suatu kegiatan.

Dalam pembuatan suatu laporan formal, bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Bahasa yang baik tidak berarti bahwa laporan itu mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan, melainkan dari segi sintaksis bahasanya teratur, jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain dan antara satu kalimat dengan kalimat lain. Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari, kecuali penggunaan kata ”kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badan atau suatu tugas.
*Sistematikanpenulisan laporan :
=> Sistematika laporan adalah urutan letak dari bagian-bagian yang ada dalam sebuah laporan. Secara garis besar, semua laporan memiliki 3 bagian utama, yang terdiri atas : bagian awal/pendahuluan, bagian inti, dan bagian penutup. Namun demikian, setiap laporan memiliki sistematika yang khas. Berikut akan disajikan sistematika laporan secara umum, sistematika artikel hasil penelitian, sistematika artikel nonpenelitian, sistematika makalah, sistematika laporan penelitian, sistematika laporan evaluasi, dan sistematikan laporan analisis.

A. Sistematika Laporan Secara Umum
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa pada dasarnya setiap sistematika laporan itu memiliki 3 bagian utama dan di antara 3 bagian utama itu ada bagian-bagian lagi yang dinamakan subbagian. Berikut adalah sub-sub bagian yang pasti ada di setiap jenis laporan.

Judul
Dalam lembar judul, didalamnya mencakup judul laporan, yang telah menulis/membuat laporan, dan tanggal saat laporan tersebut ditulis/disampaikan.

Kata Pengantar
Dalam lembar kata pengantar, didalamnya berisi ucapan terima kasih kepada orang-orang atau organisasi yang telah membantu pelaksanaan kegiatan yang sedang dilaporkan.

Daftar Isi
Seperti dalam sebuah buku, dalam laporan juga harus menyertakan daftar isi. Hal ini dimaksudkan adalah agar mempermudah pengguna dalam mencari hal-hal yang dibutuhkan.

Abstrak/ringkasan
Abstrak adalah bagian yang paling penting dari laporan dan juga (mungkin) satu-satunya bagian yang dibaca secara rinci oleh pengguna laporan. Karenanya, abstrak harus hati-hati ditulis dan harus berisi gambaran lengkap dari pesan dalam laporan tersebut, dengan ringkasan yang jelas tentang rekomendasi yang akan diberikan.

Ruang Lingkup dan Tujuan
Bagian ini harus mendefinisikan ruang lingkup dan keterbatasan penyelidikan dan tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai.

Metodologi
Bagian ini menjelaskan bagaimana menyelidiki daerah tersebut. Bagaimana mengumpulkan informasi, dari mana dan berapa banyak (misalnya jika menggunakan survei, bagaimana survei dilakukan, bagaimana memutuskan pada kelompok sasaran, berapa banyak yang disurvei, bagaimana mereka disurvei -? Oleh wawancara atau kuesioner).

Pendahuluan/Latar Belakang
Hal ini akan membantu untuk menyempurnakan pembaca ke dalam latar belakang laporan Anda. Berisi secara detail mengenai latar belakang laporan-tapi ingat untuk tetap relevan, faktual dan singkat.

Analisa/Pembahasan
Ini adalah tubuh utama laporan, di mana ide-ide dikembangkan. Pastikan bahwa yang dikembangkan terstruktur, judul yang jelas, dan bahwa pembaca/pengguna dapat menemukan informasi dengan mudah. Sifat bagian ini akan tergantung pada ruang lingkup laporan. Bagian harus berurusan dengan topik utama yang dibahas - harus ada urutan logis, bergerak dari deskriptif ke analitis. Selain itu, harus berisi informasi yang cukup untuk membenarkan kesimpulan dan rekomendasi yang mengikuti. Pemilihan informasi yang tepat sangat penting di sini: jika informasi penting untuk membantu memahami, maka harus dimasukkan; informasi yang tidak relevan harus dihilangkan.

Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari analisis di bagian sebelumnya dan harus jelas dan ringkas. Mereka juga harus berkaitan dengan kajian teoritis yang menjadi acuan. Pada tahap ini, tidak ada informasi baru dapat dimasukkan.

Rekomendasi
Pastikan bahwa yang disoroti adalah apa yang pembaca/pengguna ingin tahu dan apa yang harus mereka lakukan sebagai hasil dari membaca laporan, karena tujuan mereka membaca laporan BUKAN untuk menggali informasi. Jadi usahakan, jangan menggunakan kata “disarankan”. Seperti Kesimpulan, rekomendasi-rekomendasi harus jelas berasal dari tubuh utama laporan dan informasi baru juga harus disertakan.

Daftar Pustaka
Daftar Pustaka berisi materi tambahan yang tidak secara khusus disebut, namun yang pembaca mungkin ingin untuk menindaklanjuti.

Apendiks
Gunakan ini untuk memberikan informasi lebih rinci yang pembaca/pengguna mungkin perlu untuk referensi. Lampiran harus relevan dan harus diberi nomor sehingga mereka bisa disebut dalam tubuh utama.

Glossari
Glossari dibutuhkan jika di dalam laporan ada kata-kata baru yang sekiranya belum dimengerti oleh pembaca/pengguna.

*Contoh laporan resmi:
=> Laporan kegiatan merupakan salah satu bentuk laporan atas suatu kegiatan yang telah dilaksanakan. Biasanya laporan kegiatan ini dibuat oleh para peserta kegiatan yang merupakan bentuk pelaporan atas suatu kegiatan yang telah diikuti.

Berikut ini adalah contoh laporan kegiatan diskusi:

DISKUSI SEHARI
KIAT SUKSES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL 


Yogyakarta, 3 Januari 2011

LAPORAN HASIL DISKUSI

Hari/tanggal: Selasa, 3 januari 2011
Waktu           : 09.00 - 16.00 WIB
Pembicara   :
1. Bapak Drs. Bambang Guritno
Judul Makalah: Ujian Nasional, antara kekuatan, ketakutan, dan harapan
2. Ibu Dra. Diah Renggodani
Judul Makalah: Persiapan mental dalam menghadapi Ujuan Nasional
3. Bapak Dhani Dahlan, SH
Judul Makalah: Lulus dengan nilai sempurna, kenapa tidak?

Rangkuman:
Dalam menghadapi ujian nasional, banyak hal yang harus diperhatikan, diantaranya kesehatan fisik dan mental. Selain itu, kesiapan mental saat menjelang ujian nasional juga mutlak diperlukan. Apabila kita sehat, mental kita siap, maka sudah tidak perlu lagi merasa takut dalam menjalani ujian nasional. Orang tua juga sangat berperan dalam kesiapan siswa menghadapi ujian nasional. Doa restu dari orang tua merupakan kekuatan sang anak.
Apabila secara fisik dan mental telah siap, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah seringnya berlatih mengerjakan soal-soal sehingga nantinya siswa akan terbiasa dalam menjawab soal-soal ujian nasional. Tidak pernah ada keharusan untuk bergabung dalam sebuah lembaga bimbingan belajar, namun bila mengikuti bimbingan belajar bisa menambah rasa percaya diri siswa, tidak ada salahnya untuk dijalankan. Dengan sering berlatih, maka lulus dengan nilai sempurna bukan merupakan hal yang mustahil


Diketahui



                Ketua                                                                                                                                                                              Sekretaris





(................................................)                                                           (.......................................................)

Sabtu, 07 April 2012

KARYA ILMIAH


1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah tumbuh kembang merupkan masalah yang masih perlu diperhatikan tidak hanya pada bayi lahir normal melainkan juga pada bayi lahir prematur. Dikarenakan tingkat perkembangan bayi dengan prematur pada tahun pertama umumnya lebih rendah ketimbang bayi aterm yang dilahirkan pada hari yang bersamaan. Defisit dalam tingkat tumbuh kembang ini cenderung bersesuaian dengan tingkat prematuritas. Perbedaan ini biasanya akan hilang pada tahun kedua asalkan saja tidak ada komplikasi. Cacat perkembangan lebih sering terjadi pada bayi prematur ketimbang pada bayi aterm dan sering meliputi gangguan fungsi intelektual atau motorik. Terjadi keterlambatan perkembangan prematur meliputi perkembangan motorik, adaptasi sosial maupun bahasa. Selain itu bayi perlu menyesuaikan berat badannya untuk mengejar ketertinggalan dengan menyesuai kebutuhan maupun asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhannya.
Setiap tahun diperkirakan lahir sekitar 350.000 bayi prematur atau berat badan lahir rendah di Indonesia. Tingginya kelahiran bayi prematur tersebut karena saat ini 30 juta perempuan usia subur yang kondisinya kurang energi kronik dan sekitar 80% ibu hamil menjalani anemia difisiensi gizi. Tingginya yang kurang gizi mengakibatkan pertumbuhan janin terganggu sehingga beresiko lahir dengan berat badan di bawah 2500 gram.
Anak – anak dan orang dewasa yang pada saat lahir prematur, lebih sering mengalami masalah tumbuh kembang seperti cerebral palsi, retardasi mental, ketidakmampuan sensori dan kognitif serta penurunan kemampuan untuk berhasil mengembangkan adaptasi sosial, fisik dan psikologis terhadap lingkungan yang semakin kompleks.
Tumbuh kembang merupakan salah satu proses yang harus dilalui dalam kehidupan anak. Jadi untuk mengatasinya saya disini membuat fase-fase perkembangan janin,dari usia 1minggu – 42 minggu, agar para ibu dan orang tua bisa melakukan pengecekan atau perhatian sejak dini kepada sang calon bayi.
B. Batasan masalahan
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “memberikan pengetahuan lebih terhadap ibu-ibu hamil, dengan secara langsung, walau tanpa perantara dokter”.
C. Tujuan
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan tumbuh kembang janin mulai dari usia 1minhhu hingga 42 minggu.
Dengan menggunakan web, kita dapat mengakses dan melihat fase tumbuh kembang janin didalam perutsang ibu.sehingga memudahkan kita untuk mengetahui perkembangan apa yang terjadi terhadap janin kita.
D. Metode Penulisan
Disini metode yang saya buat berhubungan dengan masalah yang saat ini banyak berkembang, seperti kurang perhatiannya terhadap perkembangan janin dan ibu hamil.
E. Manfaat Penelitian
Para ibu hamil,tidak perlu repot-repot untuk meliahat fase kehamilannya kedokter, cukup membuka link yang saya buat.
F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pemahaman masalah yang akan dibahas, tulisan ilmiah ini ditulis dengan sistematika berikut ini :

Bab 1 Pendahuluan. Dalam bab ini menjelaskan secara singkat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab 2 Landasan Teori. Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai landasan-landasan teori mengenai fase perkembangan janin, dan tinjauan perangkat lunak yang akan digunakan khususnya PHP MYSQL, dan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

Bab 3 Analisa dan Pemabahasan. Bab ini menjelaskan tentang implementasi dan perancangan aplikasi yang meliputi proses perancangan, desain aplikasi dan penggunaan listing program.

Bab 4 Penutup. Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian. Selain kesimpulan, dalam bab ini berisi saran dari penulis yang didapat dari hasil penulisan



2. A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah tulisan atau karangan yang disusun secara sistematis dan logis. Karya sastra ilmiah menyajikan masalah-masalah yang objektif dan faktual. Objektivitas dan kelengkapan data merupakan sesuatu yang sangat penting.
B. Hakikat dan Karakteristik Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
C. Ciri-ciri Karya Ilmiah
Ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta penggunaan bahasa. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

D. Macam-macam Karya Ilmiah
Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah
popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.


3.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Curriculum Vitae






Data Pribadi / Personal Details

Nama / Name                          :    Nieke Ari Juna
Alamat / Address                     :     Kota Wisata blok montreal YA 5 no 2, Cibubur       
Nomor Telepon / Phone          :      085216167773
Email                                       :      virgoikhe@gmail.com
Jenis Kelamin / Gender            :      Perempuan
Tanggal Kelahiran / Date of Birth   : 30 Agustus 1991
Warga Negara / Nationality     :      Indonesia
Agama / Religion                     :      Islam


Preferensi Pekerjaan / Job Preference

Bidang Pekerjaan yang diminati: Pegawai Negri Sipil MIGAS
Career Interest
Gaji yang dikehendaki             :  Rp. 8.000.000



Riwayat Pendidikan dan Pelatihan
Educational and Professional Qualification

Jenjang Pendidikan                  :
Education Information            
Periode
Sekolah / Institusi / Universitas
Jurusan
Jenjang

1997
-
2003
Sd N 26



2003
-
2006
Smp N 01



2006
-
2009
Sma N 02
IPA


2009
-
2012
Universitas Gunadarma
SistemInformasi



Pendidikan Non Formal / Training – Seminar
 

  1. Bimbel komputer
  2. Magang di kantor pemda JAKSEL
  3. Bimbel Nurul Fikri
  4. Seminar-seminar kewirausahaan




Demikian CV ini saya buat dengan sebenarnya.





( NIEKE ARI JUNA )

Minggu, 18 Maret 2012

PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF

Penalaran merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan melalui penalaran tersebut mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir itu harus dilakukan dengan suatu cara dan prosedur tertentu. Penarikan kesimpulan dari proses berpikir dianggap valid bila proses berpikir tersebut dilakukan menurut cara tertentu tersebut. Cara penarikan kesimpulan seperti ini disebut sebagai logika. Logika dapat didiefinisikan secara luas sebagai pengkajian untuk berpikir secara valid. Dalam penalaran ilmiah, sebagai proses untuk mencapai kebenaran ilmiah dikenal dua jenis cara penarikan kesimpulan yaitu logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif berkaitan erat dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata yang sifatnya khusus dan telah diakui kebenarannya secara ilmiah menjadi sebuah kesimpulan yang bersifat umum. Sedangkan logika deduktif adalah penarikan kesimpulan yang diperoleh dari kasus yang sifatnya umum menjadi sebuah kesmpulan yang ruang lingkupnya lebih bersifat individual atau khusus. A.Penalaran Induktif Penalaran yang bertolak dari penyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum. Bentuk-bentuk Penalaran Induktif : a) Generalisasi : Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum Contoh generalisasi : v Jika dipanaskan, besi memuai. Jika dipanaskan, tembaga memuai. Jika dipanaskan, emas memuai. Jika dipanaskan, platina memuai Jadi, jika dipanaskan, logam memuai. v Jika ada udara, manusia akan hidup. Jika ada udara, hewan akan hidup. Jika ada udara, tumbuhan akan hidup. Jadi, jika ada udara mahkluk hidup akan hidup. b) Analogi : Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Contoh analogi : Nina adalah lulusan Akademi Amanah. Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Ali adalah lulusan Akademi Amanah. Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik. c) Hubungan kausal : penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Macam hubungan kausal : 1) Sebab- akibat. Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir. 2) Akibat – Sebab. Andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik. 3) Akibat – Akibat. Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah. Induksi merupkan cara berpikir dengan menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataaann-pernyataan yang ruang lingkupnya khas dan terbatas dalam menysusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Misalkan kita mempunyai fakta bahwa katak makan untuk mempertahankan hidupnya, ikan , sapi, dan kambing juga makan untuk mempertahankan hidupnya, maka dari kenyataan ini dapat disimpulkan bahwa semua hewan makan untuk mempertahankan hidupnya. Kesimpulan yang bersifat umum ini penting artinya karena mempunyai dua keuntungan. Keuntungan yang pertama adalah pernyataan yang bersifat umum ini bersifat ekonomis, maskudnya melalui reduksi terhadap berbagai corak dan sekumpulan fakta yang ada dalam kehidupan yang beraneka ragam ini dapat dipersingkat dan diungkapkan menjadi beberapa pernyataan. Pengetahuan yang dikumpulkan manusia bukanlah sekedar koleksi dari berbagai fakta melainkan esensi dan juga fakta-fakta tersebut. Demikian juga dalam pernyataan mengenai fakta yang dipaparkan, pengetahuan tidak bermaksud membuat reproduksi dari objek tertentu melainkan menekankan kepada strukstur dasar yang menyangga wujud fakta. Sebagai contoh, bagaimanapun lengkapnya dan cermatnya sebuah pernyataan dibuat untuk mengungkapkan betapa nikmatnya hubungan intim dirasakan seorang wanita atas keinginan suka sama suka dan perihnya hubungan intim karena pemerkosaan, tidak mungkin dapat merreproduksikan hal itu. Pengetahuan cukup puas dengan pernyataan elementer yang bersifat kategoris bahwa hubungan intim atas dorongan suka sama suka indah, nikmat, dan hubungan intim karena pemerkosaan sangatlah menyakitkan. Pernyataan seperti ini sudah cukup bagi manusia untuk bersifat fungsional dalam kehidupan praktis dan berpikir teoritis. Keuntungan yang kedua dari pernyataan yang bersifat umum adalah dimungkinkan proses penalaran selanjutnya baik secara induktif maupun deduktif. Secara induktif maka dari berbagai pernyataan yang bersifat umum dapat disimpulkan pernyataan yang bersifat lebih umum lagi. Misalkan dari contoh sebelumnya bahwa kesimpulan semua hewan perlu makan untuk mempertahankan hidupnya, kemudian dari kenyataan bahwa manusia juga perlu makan untuk mempertahankan hidupnya, maka dapat dibuat lagi kesmpulan bahwa semua mahluk hidup perlu makan untuk mempertahankan hidupnya. Penalaran seperti ini memungkinkan disusunnya pengetahuan secara sistematis yang mengarah kepada pernyataan-pernyataan yang main lama makin bersifat fundamental. B. Penalaran Deduktif Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang sebaliknya dari penalaran induktif. Deduksi adalah cara berpikir di mana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikkan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogisme. Silogisme disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Pernyataan yang mendukung silogisme ini disebut sebagai premis yang kemudian dibedakan menjadi 1) premsi mayor dan 2) premis minor. Kesimpulan merupakan pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif berdasarkan kedua premis tersbut. Penarikan kesimpulan secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Penarikan tidak langsung ditarik dari dua premis. Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis. Dari contoh sebelumnya misalkan kita menyusun silogisme sebagai berikut. v Semua mahluk hidup perlu makan untuk mempertahanka hidupnya (Premis mayor) v Joko adalah seorang mahluk hidup (Premis minor) v Jadi, Joko perlu makan untuk mempertahakan hidupnya (Kesimpulan) Kesimpulan yang diambil bahwa Joko juga perlu makan untuk mempertahankan hidupnya adalah sah menurut penalaran deduktif, sebab kesimpulan ini ditarik secara logis dari dua premis yang mendukungnya. Pertanyaan apakah kesimpulan ini benar harus dikembalikan kepada kebenaran premis-premis yang mendahuluinya. Apabila kedua premis yang mendukungnya benar maka dapat dipastikan bahwa kesimpulan yang ditariknya juga adalah benar. Mungkin saja kesimpulannya itu salah, meskipun kedua kedua premisnya benar, sekiranya cara penarikkan kesimpulannya tidak sah. Dengan demikian maka ketepatan penarkkan kesimpulan tergantung dari tiga hal yaitu: 1) kebenaran premis mayor, 2) kebenaran premis minor, dan 3) keabsahan penarikan kesimpulan. Apabila salah satu dari ketiga unsur itu persyaratannya tidak terpenuhi dapat dipastikan kesimpulan yang ditariknya akan salah. Matematika adalah pengetahuan yang disusun secara deduktif. referensi : http://irabieber.wordpress.com/2011/10/26/penalaran-deduktif-dan-induktif/
 
Free Blogger Templates